SingLish = Singapore English. Nah yang ini English apaan??

Berbagi bahan tawaan. Ya mungkin lawas punya kali.. tapi monggo disimak buat yang belom pernah baca. Langsung aja nih :
____________________________________


Walkidjan begitu terpesonanya dengan permainan piano Nadine.
Sambil bertepuk tangan, ia berteriak, “Not a play! Not a play!”

Nadine bengong. “Not a play?”
“Yes. Not a play” (Bukan main) sambut Walkidjan

Tukidjo yang menemani Walkidjan terperangah. “Djan.. bukan main itu bukan not a play!”
“Your granny!!”
(EMbahmu!!)

“Humanly I have check my dictionary kok!” (Orang saya sudah periksa di kamus kok!)
Lalu berpaling ke Nadine.
“Lady, let’s corner (Mojok yuk). But don’t think that are nots (Jangan berpikir yang bukan-bukan). I just want a meal together.”

“Ngaco kamu Djan!” Tukidjo tambah gemes.

“Don’t be surplus, Djo! (Jangan berlebihan, Djo!).  Be wrong a little is OK toch.?”

Nadine cuman senyum kecil. “I would love to, but ….”

“Sorry if my friend make you not delicious (Maaf kalau teman saya bikin kamu jadi nggak enak) potong Walkidjan ramah.

“Different river, maybe (Lain kali barangkali). I will not be various kok (Saya nggak akan macam-macam kok).”

Setelah Nadine pergi, Walkidjan menatap Tukidjo dengan sebal.

“Disturbing aja sih lu Djo. Does the language belong to your ancestor?”
(Emang itu bahasa punya moyang lu?)

Tukidjo cari kalimat penutup. “Just itchy Djan.. because you speak English as delicious as your belly button.” (Gatel aja Djan.. soalnya kamu ngomong Inggris seenak udelmu dewe).

Walkidjan cuman bisa merutuk dalam hati, “His name is also effort..” (Namanya juga usaha..)
____________________________________